Gitaraja – Pemerintah Desa Gita Raja melibatkan Bidan Desa, Petugas Puskesmas (ahli gizi, perawat, sanitarian), Guru PAUD, Pemuda dan masyarakat, mencanangkan program inovasi desa bernama “SAPA KERUMAH“.
SAPA KERUMAH itu sendiri kepajangan dari Satu pohon kelor satu rumah. Inovasi desa ini dicanangkan sejak tahun 2024 lalu, dengan tujuan : 1). Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat pohon kelor bagi kesehatan dan lingkungan. 2). Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan sumber nutrisi dan obat-obatan alami. 3). Menyediakan ketahanan pangan masyarakat dengan menyediakan sumber pangan alternatif. 4). Meningkatkan kualitas lingkungan dengan mengurangi polusi. dan 5). Meningkatkan ekonomi masyarakat dengan menyediakan peluang usaha dan pendapatan dari produk olahan kelor.
Sekedar diketahui, Pohon Kelor dengan nama latin Moringa Oleifera kaya akan manfaatnya. Jenis pohon ini berasal dari daerah tropis dan subtropis.
Daun kelor sering dimanfaatkan sebagai obat herbal. Daun kelor sejak lama digunakan sebagai obat tradisional yang baik untuk mencegah kanker dan menjaga tekanan darah, oleh karena kandungannya yang baik untuk kesehatan seperti antioksidan dan berbagai nutrisi lainnya. Antioksidan yang ada dalam kandungan daun kelor, antar lain vitamin C, beta karoten, quercetin, dan chlorogenic acid.
Selain antioksidan, daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral, antara lain Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium.
Satu mangkuk daun kelor (sekitar 21 gram) mengandung protein nabati sebanyak 2 gram. Daun kelor juga bisa menjadi jamu, teh herbal dan suplemen, serta bahan masakan.
Kepala Desa Gita Raja, Ade M. Rasid mengungkapkan, bawa program inovasi SAPA KERUMAH yang dicanangkan oleh pihaknya juga bertujuan untuk mendukung aksi konvergensi penurunan stunting di tingkat desa.
“Inovasi menanam satu pohon kelor satu rumah dapat membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan” jelas Kades.